Rabu, 19 Agustus 2009

KELUARGA RASULULLAH.

JALAN CINTA ALHASAN WAL HUSAIN (JAWABAN UNTUK PERTANYAAN AKHI AHMAD YUSUF 0CTAMIDAKESRI)
Untuk anggota Kenapa Takut Bid'aH



Putra putri Rasulullah ada 7, 6 dari istri beliau yg pertama Sayidah Khadijah, dan 1 dari sahaya beliau, Mariah al Qibtiyah. Putra pertama Rasulullah adalah Sayyid Qasim,yg mana kemudian Rasulullah di kunyahi Abul Qasim, Sayid Qasim wafat pada usia 2 thn di makkah, kemudian yang ke 2 adalah Zainab, yang diperistri kemenakan Sayidah Khadijah, Abul Ash, mempunyai 2 Anak Ali (wafat balita) dan Umamah, putri ke 3 adalah Ruqayyah diperistri Sahabat Utsman bin Affan (wafat pada waktu perang badar tahun 2 H), putri ke 4 adalah Fatimah (wafat 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah), putri ke 5 adalah Umi kaltsum (wafat tahun 9 H) juga diperisti Sahabat Utsman setelah wafatnya Sayidah Ruqayyah dan ke 6 adalah Sayid Abdullah, wafat usia balita. Adapun 1 dari yang dari sahaya beliau adalah Sayyid Ibrahim (lahir tahun 8 H dan wafat tahun 10 H, umurnya 16 bulan). Dari putra-putri beliau Yang menurunkan keturunan Hanyalah Sayidah Zainab dan Sayyidah Fatimah, Cucu Rasulullah yang bernama Umamah binti Zainab akhirnya pun di nikah oleh Sayyidina Ali selepas wafatnya Sayyidah Fatimah, tapi keturunanya tidak ada yang mencatat. Kesimpulanya, yang melestarikan nasab dan dzuriyyah Rasulullah hanyalah Sayyidina Ali dan Sayyidah Fatimah yang melalui putra keduanya Sayid Hasan dan Sayid Husain. Lantas terjadi pengingkaran oleh sebagian kalangan bahwa keturunan dari Anak perempuan Itu tidak di anggap sebagai keturunan, karena budaya orang Arab adalah menisbatkan seseorang pada "rumpun" ayahnya, sehingga kalau ada yang berkata "saya dari keluarga Al- Fulani" maka artinya dia adalah keturunan si Fulan dengan garis laki-laki. pengingkaran ini sama sekali tidak dapat dibenarkan, karena sangat bertentangan dalil-dalil Islam, baik dalil nash (teks) maupun dalil rasio sebagai berikut.
1 . Dalam Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 84, Allah menyebut beberapa Nabi keturunan Nabi Ibrahim, dan Nabi Isa disebut sebagai salah satu dari mereka, maka ayat ini jelas menyimpulkan bahwa keturunan seorang perempuan juga termasuk "keturunan" atau cucu dari orang tua si perempuan. Karena Nabi Isa adalah keturunan seorang perempuan, dan Nabi Isa juga disebut sebagai Dzuriyah Nabi Ibrahim.
2. Dalam Hadits Shahih riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Humaid As-Sa'idi Rasulullah menyebut Ahlul-bayt dengan "dzurriyyah". Menurut bahasa Arab yang sebenarnya, dzurriyyah artinya "semua keturunan", baik yang bergaris laki-laki maupun perempuan. Untuk mengubah makna sebuah kalimat Rasulullah SAW dari arti sebenarnya harus ada dalil yang shahih, demikian pula untuk mengubah dari "yang umum" menjadi "kusus". Nah, selama tidak ada dalil shahih yang menyatakan bahwa dzurriyyah yang dimaksud oleh Rasulullah dalam riwayat itu adalah khusus garis laki-laki, maka berarti semua keturunan beliau, baik dari garis laki-laki maupun perempuan, adalah Ahlul-bayt. Dan barang siapa yang membeda-bedakan antara yang bergaris laki-laki dan garis perempuan maka berarti ia telah "berkhianat" pada Rasulullah.
4. Pada waktu Putra terakhir Rasulullah dari Sayidah Khadijah yaitu Sayyid Abdullah wafat, berkatalah dedengkot Musyrikin makkah yaitu Al 'Ash bin Wa'il Assahmi : " Qod inqotho'a waladuhu fahuwa Abtar " telah terputus garis keturunanya dan dia (Muhammad) adalah orang yang Terputus (nasabnya). Hal itu langsung dibantah Oleh Allah dengan turunya Surat Al kautsar ayat 3, " Inna Syani'aka huwal abtar " sesungguhnya orang yang membencimu lah yang terputus. Ini membuktikan keturunan Rasulullah tidak terputus, dan membuktikan kedudukan Nasab dari garis laki-laki dan perempuan adalah sama, dan Rasulullah datang menentang budaya Arab yang hanya memperhitungkan keturunan laki-laki.
Dari Imam Hasan dan Imam Husain ibnani Fatimah binti Rasulullah inilah dzuriyah Rasulullah berkembang, sejarah mencatat pada permulaan dinasti Umayyah, kalangan Ahlul Bayt keturunan Imam Hasan dan Imam Husain di buru dan dibunuh oleh Khalifah yang berkuasa pada saat itu yaitu Yazid bin Muawiyah, hikmahnya, mereka berpencar ke seantero pelosok negeri, dari kalangan dzuriyah Imam Hasan sebagian mengasingkan diri ke Mesir, Maghribi, Syams dsb, dari kalangan Dzuriyah Imam Husain yang hanya meninggalkan satu putra ketika beliau syahid di karbala yaitu Assajad Ali Zainal Abidin, keturunanya tersebar di Bashrah, Kufah, Yordania, hingga akhirnya generasi berikutnya yang di pimpin Imam Ahmad bin Isa Arrumi bin Muhammad Annagib bin Ali Al Uraidli bin Ja'far Asshodiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Fatimah Azzahra, Sayid Ahmad Almuhajir bin Isa Seorang yang SUNNI DAN BERMADZHAB SYAFI'I beliau Hijrah dari Bashrah Irak ke Hadhramaut Yaman karena adanya Fitnah Qaramithah sekte pecahan Syi'ah yang terkenal Kejam dan sadis. Dari Hadhramaut ini kemudian banyak yang menjadi pedagang antar negara, diantaranya Sayid Abdul Malik bin Alawi Ammil Faqih bin Muhammad Shahib Marbath bin Ali Kholi' Qasam bin Alawi bin Muhammad bin Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Arrumi bin Muhammad Annagib bin Ali Al Uraidli bin Ja'far Asshodiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Imam Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Azzahra', hijrah dari Hadhramaut ke Gujarat India, di India Beliau menikah dengan Putri Raja dan berjuluk Azmatkhan, kemudian dari keturunan beliau ada yang berdagang ke Indonesia dan menjadi Pendakwah tangguh di Nusantara yang di kenal dengan walisongo. sumber:Jala'ul Afham Syarah Aqidatul Awam, Jalan Nan Lurus Sekilas Pandang Tarekat Bani Alawi, Artikel Buya Hamka mengenai Kiprah dakwah Alawiyin

Izinkan Aku Membelamu Yaa Rasulullah..

Hari itu Nasibah tengah berada di dapur. Suaminya, Said tengah beristirahat di kamar tidur. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh bagaikan gunung-gunung batu yang runtuh. Nasibah menebak, itu pasti tentara musuh. Memang, beberapa hari ini ketegangan memuncak di sekitar Gunung Uhud.

Dengan bergegas, Nasibah meninggalkan apa yang tengah dikerjakannya dan masuk ke kamar. Suaminya yang tengah tertidur dengan halus dan lembut dibangunkannya. “Suamiku tersayang,” Nasibah berkata, “aku mendengar suara aneh menuju Uhud. Barang kali orang-orang kafir telah menyerang.”

Said yang masih belum sadar sepenuhnya, tersentak. Ia menyesal mengapa bukan ia yang mendengar suara itu. Malah istrinya. Segera saja ia bangkit dan mengenakan pakaian perangnya. Sewaktu ia menyiapkan kuda, Nasibah menghampiri. Ia menyodorkan sebilah pedang kepada Said.

“Suamiku, bawalah pedang ini. Jangan pulang sebelum menang….”

Said memandang wajah istrinya. Setelah mendengar perkataannya seperti itu, tak pernah ada keraguan baginya untuk pergi ke medan perang. Dengan sigap dinaikinya kuda itu, lalu terdengarlah derap suara langkah kuda menuju utara. Said langsung terjun ke tengah medan pertempuran yang sedang berkecamuk. Di satu sudut yang lain, Rasulullah melihatnya dan tersenyum kepadanya. Senyum yang tulus itu makin mengobarkan keberanian Said saja.

Di rumah, Nasibah duduk dengan gelisah. Kedua anaknya, Amar yang baru berusia 15 tahun dan Saad yang dua tahun lebih muda, memperhatikan ibunya dengan pandangan cemas. Ketika itulah tiba-tiba muncul seorang pengendara kuda yang nampaknya sangat gugup.

“Ibu, salam dari Rasulullah,” berkata si penunggang kuda, “Suami Ibu, Said baru saja gugur di medan perang. Beliau syahid…”

Nasibah tertunduk sebentar, “Inna lillah…..” gumamnya, “Suamiku telah menang perang. Terima kasih, ya Allah.”

Setelah pemberi kabar itu meninggalkan tempat itu, Nasibah memanggil Amar. Ia tersenyum kepadanya di tengah tangis yang tertahan, “Amar, kaulihat Ibu menangis? Ini bukan air mata sedih mendengar ayahmu telah syahid. Aku sedih karena tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan pagi para pejuang Nabi. Maukah engkau melihat ibumu bahagia?”

Amar mengangguk. Hatinya berdebar-debar.

“Ambilah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama Nabi hingga kaum kafir terbasmi.”

Mata amar bersinar-sinar. “Terima kasih, Ibu. Inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku was-was seandainya Ibu tidak memberi kesempatan kepadaku untuk membela agama Allah.”

Putra Nasibah yang berbadan kurus itu pun segera menderapkan kudanya mengikut jejak sang ayah. Tidak tampak ketakutan sedikitpun dalam wajahnya. Di depan Rasulullah, ia memperkenalkan diri. “Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayah yang telah gugur.”

Rasul dengan terharu memeluk anak muda itu. “Engkau adalah pemuda Islam yang sejati, Amar. Allah memberkatimu….”

Hari itu pertempuran berlalu cepat. Pertumpahan darah berlangsung sampai sore. Pagi-pagi seorang utusan pasukan islam berangkat dari perkemahan mereka meunuju ke rumah Nasibah. Setibanya di sana, perempuan yang tabah itu sedang termangu-mangu menunggu berita, “Ada kabar apakah gerangan kiranya?” serunya gemetar ketika sang utusan belum lagi membuka suaranya, “apakah anakku gugur?”

Utusan itu menunduk sedih, “Betul….”

“Inna lillah….” Nasibah bergumam kecil. Ia menangis.

“Kau berduka, ya Ummu Amar?”

Nasibah menggeleng kecil. “Tidak, aku gembira. Hanya aku sedih, siapa lagi yang akan kuberangkatan? Saad masih kanak-kanak.”

Mendegar itu, Saad yang tengah berada tepat di samping ibunya, menyela, “Ibu, jangan remehkan aku. Jika engkau izinkan, akan aku tunjukkan bahwa Saad adalah putra seorang ayah yang gagah berani.”

Nasibah terperanjat. Ia memandangi putranya. “Kau tidak takut, nak?”

Saad yang sudah meloncat ke atas kudanya menggeleng yakin. Sebuah senyum terhias di wajahnya. Ketika Nasibah dengan besar hati melambaikan tangannya, Saad hilang bersama utusan itu.

Di arena pertempuran, Saad betul-betul menunjukkan kemampuannya. Pemuda berusia 13 tahun itu telah banyak menghempaskan banyak nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat itu, yakni ketika sebilah anak panah menancap di dadanya. Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan, “Allahu akbar!”

Kembali Rasulullah memberangkatkan utusan ke rumah Nasibah. Mendengar berita kematian itu, Nasibah meremang bulu kuduknya. “Hai utusan,” ujarnya, “Kausaksikan sendiri aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Hanya masih tersisa diri yang tua ini. Untuk itu izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang.”

Sang utusan mengerutkan keningnya. “Tapi engkau perempuan, ya Ibu….”

Nasibah tersinggung, “Engkau meremehkan aku karena aku perempuan? Apakah perempuan tidak ingin juga masuk surga melalui jihad?”

Nasibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas saja menghadap Rasulullah dengan kuda yang ada. Tiba di sana, Rasulullah mendengarkan semua perkataan Nasibah. Setelah itu, Rasulullah pun berkata dengan senyum. “Nasibah yang dimuliakan Allah. Belum waktunya perempuan mengangkat senjata. Untuk sementra engkau kumpulkan saja obat-obatan dan rawatlah tentara yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur.”

Mendengar penjelasan Nabi demikian, Nasibah pun segera menenteng tas obat-obatan dan berangkatlah ke tengah pasukan yang sedang bertempur. Dirawatnya mereka yang luka-luka dengan cermat. Pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk memberi minum seorang prajurit muda yang luka-luka, tiba-tiba terciprat darah di rambutnya. Ia menegok. Kepala seorang tentara Islam menggelinding terbabat senjata orang kafir.

Timbul kemarahan Nasibah menyaksikan kekejaman ini. Apalagi waktu dilihatnya Nabi terjatuh dari kudanya akibat keningnya terserempet anak panah musuh, Nasibah tidak bisa menahan diri lagi. Ia bangkit dengan gagah berani. Diambilnya pedang prajurit yang rubuh itu. Dinaiki kudanya. Lantas bagai singa betina, ia mengamuk. Musuh banyak yang terbirit-birit menghindarinya. Puluhan jiwa orang kafir pun tumbang. Hingga pada suatu waktu seorang kafir mengendap dari belakang, dan membabat putus lengan kirinya. Ia terjatuh terinjak-injak kuda.

Peperangan terus saja berjalan. Medan pertempuran makin menjauh, sehingga Nasibah teronggok sendirian. Tiba-tiba Ibnu Mas’ud mengendari kudanya, mengawasi kalau-kalau ada korban yang bisa ditolongnya. Sahabat itu, begitu melihat seonggok tubuh bergerak-gerak dengan payah, segera mendekatinya. Dipercikannya air ke muka tubuh itu. Akhirnya Ibnu Mas’ud mengenalinya, “Istri Said-kah engkau?”

Nasibah samar-sama memperhatikan penolongnya. Lalu bertanya, “bagaimana dengan Rasulullah? Selamatkah beliau?”

“Beliau tidak kurang suatu apapun…”

“Engkau Ibnu Mas’ud, bukan? Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku….”

“Engkau masih luka parah, Nasibah….”

“Engkau mau menghalangi aku membela Rasulullah?”

Terpaksa Ibnu Mas’ud menyerahkan kuda dan senjatanya. Dengan susah payah, Nasibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju ke pertempuran. Banyak musuh yang dijungkirbalikannya. Namun, karena tangannya sudah buntung, akhirnya tak urung juga lehernya terbabat putus. Rubuhlah perempuan itu ke atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.

Tiba-tiba langit berubah hitam mendung. Padahal tadinya cerah terang benderang. Pertempuran terhenti sejenak. Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya, “Kalian lihat langit tiba-tiba menghitam bukan? Itu adalah bayangan para malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan arwah Nasibah, wanita yang perkasa.”

Sabtu, 15 Agustus 2009

Selasa, 04 Agustus 2009

Senin, 29 Juni 2009

SELALU BERSHALAWAT.

Selalu bershalawat

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan memberinya rahmat kepadanya sepuluh kali."

Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali ra di dalam kitabnya, Ihya, mengemukakan hadis dari Abdul Wahid bin Zaid yang menuturkan sebagai berikut:

Pada suatu hari, saya bersama seorang teman keluar meninggalkan rumah untuk suatu keperluan. Teman saya tidak henti-hentinya mengucapkan shalawat, baik di saat sedang berdiri, duduk, bergerak maupun diam. Ketika kutanyakan hal itu kepadanya, ia menjawab:

Anda saya beritahu soal itu. Dahulu saya bersama ayah pergi ke Makkah untuk pertama kali. Dalam perjalanan berangkat, saya ketiduran di suatu tempat. Dalam mimpi saya melihat seorang datang mendekatiku, lalu berkata, "Bangunlah, Allah telah mewafatkan ayahmu dalam keadaan wajahnya kehitam-hitaman. !" Saya bangun dalam keadaan takut dan bingung. Ayah kuhampiri dan kubuka kain penutup mukanya. Ternyata benar, ia telah menjadi mayit dan wajahnya tampak kehitam-hitaman. Saya sungguh ketakutan sekali.

Beberapa saat kemudian, dalam keadaan bingung dan sedih, saya tertidur kembali. Kali ini saya mimpi lagi melihat empat orang lelaki berkulit hitam, masing-masing memegang tongkat besi. Tiba-tiba datang seorang lelaki berwajah rupawan berpakaian warna hijau. Kepada orang-orang yang berkulit hitam itu ia berkata, "Menyingkirlah kalian semua!." Lelaki rupawan itu lalu mengusap-usap muka ayahku dengan tangannya, lalu mendekatiku seraya berkata, "Hai, bangunlah... Allah telah memutihkan muka ayahmu." Aku bertanya, "Anda siapa?." Ia menjawab, "Aku Muhammad."

Ketika bangun, saya segera menghampiri ayah dan kubuka kain penutup mukanya, dan ternyata wajahnya tampak keputih-putihan. Sejak itu saya tidak pernah meninggalkan shalawat kepada Rasulullah.

[Disarikan dari Mutiara Zikir & Doa, Al-Habib Alwi bin Ahmad Alhaddad, hal. 111, cetakan I, penerbit Pustaka Hidayah

QALAM ULAMA.

Mutiara syair Al-Imam Asy-Syafi'i

إن الفقـيه هو الفقـيه بفعـله <> ليس الفقـيه بنطـقه و مقاله
وكذا الرئيس هو الرئيس بخلقه <> ليس الرئيس بقومه و رجاله
وكذا الغـني هو الغـني بحاله <> ليس الغـني بملـكه و بماله

Sesungguhnya orang yang faqih (alim) itu adalah dinilai dengan perbuatannya
Bukanlah orang yang faqih itu dinilai dengan ucapan dan perkataannya

Begitu juga pemimpin itu adalah dinilai dengan kemuliaan akhlaknya
Bukanlah pemimpin itu dinilai dengan banyaknya massa dan pembela-pembelanya

Begitu juga orang yang kaya itu adalah dinilai dengan keadaan (kedermawanan) nya
Bukanlah orang yang kaya itu dinilai dengan banyaknya harta bendanya

[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 97]

Mutiara syair Al-Imam Ali bin Abi Thalib


بكيت على شباب قد تولى <> فيا ليت الشــباب لنا يعـود
لو كان الشــباب يباع بيعا <> لأعطيت المــبايع ما يـريد
ولكن الشـباب إذا تــــولى <> على شـرف فمطلــبه بعـيد



Aku menangis atas masa mudaku yang telah berlalu
'duh alangkah enaknya kalo masa muda itu dapat kembali lagi kepada kita

Seandainya masa muda itu bisa diperjualbelikan
pasti 'ku kan berikan kepada penjualnya apapun yang ia inginkan

Akan tetapi jika masa muda itu sudah berlalu
jauh dari kemuliaan maka memintanya untuk kembali lagi adalah sesuatu yang mustahil


Mutiara syair Al-Habib Abdullah bin Alwi Alhaddad


عجبت لمن يوصي سواه و إنه <> لأجــدر مـنه باتـــباع الـوصــية
يقــول بلا فعـل و يعمل عاملا <> على ضد علم يا لها من خسارة
عــلوم كأمثال البحار تـلاطمت <> و أعــماله في جنبها مثل قطرة


Saya heran kepada orang yang suka memberi nasehat ke orang lain,
akan tetapi sesungguhnya ia
lebih layak dari orang lain untuk mengikuti nasehatnya itu.
Ia bisanya hanya berkata tanpa mampu berbuat dan kalaupun ia berbuat
justru bertentangan dengan ilmunya, duh betapa ruginya ia.
Ilmunya bak seperti lautan bergelombang,
akan tetapi amal disampingnya bak seperti tetesan air.

[Ad-Durru Al-Mandhum, hal. 49]

Antara fiqih dan tasawuf

Mutiara syair Al-Imam Asy-Syafi'i


فقيها و صوفيا فكن ليس واحدا <> فإني و حـــق الله إيـــاك أنــــصح
فذالك قاس لم يـــذق قـلــبه تقى <> وهذا جهول كيف ذوالجهل يصلح


Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan
juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya.
Sesungguhnya demi Allah saya benar-
benar ingin memberikan nasehat padamu.
Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tak mau menjalani
tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan lezatnya takwa.
Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tak mau
mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik?

ANTARA KITA DAN RASULULLAH SAW.

Antara kita & Rasulullah

Oleh : Dedi Suardi

Ini Dr. Muhammad Fazlur Rahman Ansari pernah melukiskan sosok Rasulullah sebagai berikut :

Nabi Muhammad tingginya sedang-sedang saja, agak kurus, namun bahunya lebar, berdada bidang, bertulang dan berotot kokoh. Rambutnya terurai hampir ke pundaknya, berwarna hitam pekat dan sedikit ikal. Meskipun lanjut usianya, beliau cuma memiliki kira-kira 20 lembar uban saja, itu pun barangkali karena beban yang beliau emban saat menerima "wahyu Allah". Wajahnya yang jernih berbentuk bulat telur, agak memerah kekuning-kuningan. Alisnya melengkung panjang, yang mendebarkan setiap yang memandang. Bola matanya yang hitam bundar terbingkai bulu-bulu tebal dan panjang, tampak bersinar cemerlang. Nabi suci berhidung mancung namun estetis, giginya selalu diurus rajin berderet rapi, seputih mutiara. Wajahnya penuh janggut sehingga tampak jantan. Kulitnya lembut dan bersih, berwarna campuran merah-putih. Tangannya halus laksana sutra, nyaris melebihi tangan seorang gadis. Langkahnya cepat dan luwes, namun berat, bagai makhluk yang bergerak dari tempat tinggi ke tempat rendah. Andai menengokkan wajahnya, beliau juga membalikkan seluruh tubuhnya. Segenap gerak-gerik dan kehadirannya terpuji dan mengandung kharisma. Ekspresinya halus kesendu-senduan. Dan tawanya lebih jarang ketimbang senyumnya yang ramah.

Para pejuang kebenaran yang sejati!. Barangkali tak kurang di antara kita secara fisik yang bersosok mirip-mirip Rasulullah. Namun sayang sejuta sayang, Rasulullah tawanya lebih jarang ketimbang senyum ramahnya, sebaliknya kita bahkan sering terlampau banyak tertawa cekakakan kolokan, sambil malas memberikan senyum ramah terhadap orang lain, disebabkan oleh sifat sombong dan takabur.

Selanjutnya Rasulullah dilukiskan bahwa meskipun telah memiliki kekuasaan penuh di negerinya, dihormati oleh segala lapisan masyarakat, makan-minumnya, perabot rumah tangganya, bahkan segenap kebiasaan hidupnya sungguh amatlah sederhana. Namun sebaliknya, kita baru saja memiliki kekuasaan secuil, hidup sudah ingin mewah, makan-minumnya ingin yang mahal-mahal, cara hidup disulap menjadi ala Minak Jinggo. Feodalisme kedodoran, ditata secara jor-joran.

Dari sejarah Islam yang tak terselewengkan, tersimak bahwa Rasulullah merupakan pelindung yang amat dipercaya oleh segenap umat yang dilindunginya. Bedanya dengan kita, tidak jarang kita ini sok melindungi rakyat, padahal kenyataannnya sebaliknya, memeras rakyat secara halus, demi kejayaan dunia yang sementara.

Rasulullah merupakan pribadi yang anggun dan amat pendiam. Namun, andai beliau berkata, tekanannya pasti dan jujur sehingga melontarkan wibawa terhadap siapa yang mendengarnya. Sebaliknya, kita-kita ini kadang terlampau banyak mengoceh tanpa isi, yang menurut kata peribahasanya "tong kosong nyaring bunyinya !". Karena terlampau banyak ngoceh, boro-boro wibawa muncul, sebab isi ocehannya tak sama dengan wujud amalannya.

Keindahan pribadi Rasulullah semakin tampak pula karena sedikit makanan yang didapatnya senantiasa dibaginya kepada siapa pun yang kebetulan lewat dan membutuhkannya. Di luar rumah beliau, ada serambi yang senantiasa dipenuhi oleh fakir-miskin yang sepenuhnya hidup dari welas-asih beliau. Namun sayang, sebaliknya kita yang penuh makanan bru di juru-bro di panto, terkadang lupa kepada sang fakir yang lapar. Boro-boro membikin serambi bagi fakir-miskin, didekati orang yang berpakaian compang-camping saja, standing kita terasa anjlok ke comberan. Duit receh bagian para manusia papa lebih asyik dibelanjakan ice cream yang segar lezat ketimbang digusur hidup tak subur.

Santapan Rasulullah sehari-hari sekedar kurma dan air atau roti tawar. Madu dan susu merupakan minuman yang disukainya, namun amat jarang ternikmati (oleh beliau) karena dianggap mewah. Sebaliknya, kita terkadang uring-uringan ngambek andai makan tak ada lauk-pauknya yang enak, kendati penghasilan teramat minim. Akhirnya yang melanda kita-kita ini "lebih besar pasak daripada tiang", segala penyakit nemplok di badan gara-gara utang bergudang-gudang.

Selama hidupnya, Rasulullah hampir tak pernah memukul siapa pun. Ucapan yang paling kasar yang pernah terlontar dari mulut beliau ialah "semoga dahinya berlumuran lumpur". Tatkala diminta untuk mengutuk seseorang, beliau bahkan menjawab, "Aku diutus bukanlah untuk mengutuk seseorang, namun justru untuk mendoakan umat manusia." Sebaliknya pukul-memukul bagi kita merupakan "pekerjaan tangan" sehari-hari, terutama memukul anak. Ucap sumpah Nabi yang dirasanya paling kasar, bahkan sebaliknya bagi kita itulah yang dirasakan paling halus. Sebelum mengucapkan kata "bedebah", "setan", atau "kunyuk", rasanya sumpah-serapah kita terhadap orang lain belumlah afdol.

Terhadap orang-orang besar, Rasulullah bersikap sopan. Dan pula terhadap si kecil, keramah-tamahannya teramat mulia. Sebaliknya, kita terkadang cuman sopan dan hormat terhadap orang-orang besar karena butuh akan koneksinya. Namun terhadap si kecil yang tidak dibutuhkan, persetan penghormatan! .

Para pejuang kebenaran yang sejati!. Nabi Besar Muhammad Rasulullah senantiasa besar perhatiannya terhadap alam ini, yang tampak maupun yang tidak tampak, kendati beliau tunaaksara. Sebaliknya, kita yang pinter baca, gara-gara waktu cuma dihabiskan guna menumpuk-numpuk harta, alam tak terperhatikan sejengkal pun, tafakur menjadi tumpul, syukur menjadi kufur!.

Selanjutnya, meskipun Rasulullah telah berhasil menguasai jazirah Arab, sepatu atau gamisnya yang sobek, masih saja dijahitnya sendiri, memerah susu sendiri, menyalakan perapiannya juga sendiri. Kita terkadang sebaliknya, baru menjadi penguasa yang sedeng-sedeng saja, pembantu minta lusinan. Segalanya pakai pembantu, cuma cebok saja yang tidak. Kita, sobek sepatu sedikit, lempar ke tempat sampah, takut kehilangan prestise diri. Malu palsu semarak di kalbu!.

Bila melakukan perjalanan jauh, beliau membagi suapan dengan pembantunya. Kita juga sering membagi, namun yang kita bagi adalah perbedaan. Andai kita menikmati goreng ayam kalkun, pembantu mah cukup disodori ikan asin saja plus sambel oncom!.

Muhammad Rasulullah amat ketat dengan dietnya lewat berpuasa penuh kerelaan. Sebaliknya kita, diet dilaksanakan karena penyakit meraja-lela. Jadi, diet kita adalah diet yang terpaksa, bukan diet yang bernilai ibadah. Oleh sebab dietnya penuh ketidak-relaan, maka sumpeklah jiwa, nesu menggebu... membarakan angkara murka!.

Dalam kehidupan pribadinya, Rasulullah amat bijaksana. Diperlakukannya sahabat atau bukan, kaya atau miskin, kuat atau lemah, secara adil. Sebaliknya kita, termasuk saya, sering iseng membikin-bikin kebijaksanaan mendadak demi harga diri. Si kaya, kita beri tempat paling depan. Si miskin, biar gek-sor di lantai lembab. Si lemah biarlah mampus. Keadilan cuma buat segelintir orang!.

Kemenangan militer beliau tidak menyebabkan adigung-adiguna, rasa sombong atau ingin megah, karena niat perjuangannya adalah untuk kemaslahatan bersama. Oleh sebab itu, Rasulullah tak suka mendapat semacam penghormatan protokoler yang dibikin-bikin. Namun, tak sedikit di antara kita yang sebaliknya, karena kita telah ketularan gila puji. Perjuangan kita terkadang diniati demi kedigjayaan kita sendiri, bukan niat demi kebenaran Tuhan. Oleh sebab kita sudah gila puji, maka penghormatan protokoler pun seakan menjadi idaman bagi setiap yang kuasa. Hidung mereka bangga, pundak ditarik ke langit, tatkala setiap orang berdiri keirei menyambut kedatangan kita dengan takzim, sehingga kita lupa akan rukuk dan sujud terhadap Yang Agung.

Kehidupan Rasulullah amatlah realistis. Beliau berkuasa bukanlah untuk mendandani kekuasaannya, melainkan untuk menyelamatkan umatnya dari kebodohan. Sebaliknya, terkadang kita tidak realistis, dikarenakan berkuasa cumalah demi segembung perut. Kekuasaan kita terkadang bukan demi menghilangkan kebodohan, melainkan sebaliknya untuk membodohi umat.

Rasulullah tinggal bersama istri-istrinya, yang dinikahinya dengan jiwa sosial itu, dalam sebuah pondok kecil yang amat sederhana beratap jerami. Tiap-tiap kamar dipisah dengan pohon-pohon palma yang direkat dengan lumpur. Sebaliknya, istri-istri kita yang denok demplon, yang dinikahi berdasarkan nafsu birahi belaka, disimpan di istana-istana mungil, di villa-villa mewah di tepi perbukitan, dengan masing-masing dihadiahi mobil-mobil luks yang mengkilap, demi saling tutup mulut, demi perdamaian antar bini.

Masih banyak sebenarnya kepribadian Rasulullah yang amat terpuji. Namun, satu lagi saja yang perlu disampaikan, yakni ketulusan dan keikhlasan dirinya dalam menganjurkan kebajikan dan kesederhanaan, yang telah dibuktikannya secara gamblang tatkala beliau wafat. Ternyata beliau tidak meninggalkan warisan harta secuil pun. Yang ditinggalkannya cumalah "warisan ketauhidan". Sayang, kita yang masih jauh dari ketakwaan ini melakukan sebaliknya. Berkat kerja menumpuk-numpuk kekayaan, warisan yang bergudang-gudang malah memancing perang campuh antar ahli waris. Rebutan warisan yang kerap terjadi, boro-boro menyimpulkan kuat talinya silaturrahmi, melainkan (menyebabkan) sakinah acak-acakan, saudara sekandung malah menjadi musuh bebunyutan!!

Mudah-mudahan saja perbedaan yang menyolok ini tak tampak di masa-masa mendatang. Ingat, harta adalah modalnya ibadah!!

[Disarikan dari Tafakur Di Galaksi Luhur, Dedi Suardi, hal. 175-179]

MENSIFATI NABI SAW.

Mensifatkan Muhammad

Rasulullah SAW telah mulai menyebarkan ajaran-ajaran Islam. Setiap hari selalu bertambah pula jumlah pemeluk agama Islam. Gangguan-gangguan dari pihak kafir Quraisy tidak berhasil membendung arus perkembangan dakwah Nabi SAW. Pada saat itu orang-orang asing pun telah mulai dapat menerima ajaran Islam. Keadaan ini membuat pusing orang-orang kafir Quraisy, sehingga mereka merasa perlu untuk mengadakan rapat untuk mencari jalan keluar membendung penyebaran ajaran Islam.

Dalam rapat tersebut, mereka bersepakat untuk menyusun propaganda negatif yang berkenaan dengan diri Nabi SAW dan nantinya akan disebarkan di antara kalangan asing. Berbagai macam usulan pun bermunculan mengenai isi propaganda tersebut.

Seorang dari mereka mengajukan usulnya,

"Marilah kita menyakinkan orang-orang asing itu bahwa Muhammad adalah seorang penenung."

Seorang tokoh kafir Quraisy yang bernama Walid bin Mughirah angkat suara,

"Tidak ada seorang pun yang akan mempercayai pendapat itu. Saya telah mengenal banyak penenung, akan tetapi kata-kata dan nasihat Muhammad tidak dapat digolongkan dengan mereka."

Seorang dari mereka mengajukan usul yang lain,

"Marilah kita mengumumkan kepada dunia bahwa Muhammad adalah orang gila."

Walid bin Mughirah pun mengomentari usul itu,

"Sama sekali hal ini tidak akan dapat dipercayai mereka."

Seseorang dari mereka mencoba mengemukakan usul yang lain,

"Marilah kita menjuluki Muhammad sebagai seorang ahli syair."

Walid bin Mughirah pun menjawab,

"Saya tahu betul apa yang dimaksud dengan syair. Tetapi kata-kata Muhammad tidak mempunyai persamaan dengan syair."

Seorang mengajukan alternatif usulan,

"Bagaimana kalau kita menjuluki Muhammad itu sebagai seorang ahli sihir?."

Walid menjawab,

"Kemurnian watak Muhammad, kesucian ajarannya dan kesopanan cara berpakaiannya tidak akan didapatkan kesamaan dengan seorang ahli sihir."

Orang lain pun berkata,

"Kalau begitu ya Walid, cobalah engkau kemukakan pendapatmu sendiri?."

Walid menjawab,

"Saya tidak mengetahui cara yang tepat untuk bagaimana merendahkan Muhammad dalam anggapan orang lain. Kata-katanya demikian murni dan indah, membuat berkesan di hati, sehingga seorang anak rela berpisah dari orangtuanya, orangtua rela berpisah dari anak-anaknya, seorang istri rela berpisah dari suaminya dan seseorang rela berpisah dari saudaranya."

[Disarikan dari Rangkaian Tjeritera dari Sedjarah Islam, Ahmad DM., hal. 19-21, penerbit Attahirijah]

NASAB NABI SAW SUCI Dari keutamaan dan barokahnya Rasulullah saw, sesungguhnya Allah menjadikan semua dari ayah dan kakek-kakek beliau adalah manusia

Saajid ibn saajid

Dari keutamaan dan barokahnya Rasulullah saw, sesungguhnya Allah menjadikan semua dari ayah dan kakek-kakek beliau adalah manusia-manusia yang suci, yang berpindah dari ahli sujud kepada ahli sujud, sebagaimana dengan firman Allah,

"Dan (Yang melihat) perubahan/perpindah anmu di antara orang-orang yang sujud." (QS. As-Syu'ara: 219)

Namun ada orang yang dengan ilmunya telah menyampaikan hal-hal yang merusak atau merendahkan martabat Rasulullah saw dengan mengatakan bahwa ayah dan kakek-kakek beliau bukanlah dari golongan mukminin.

Setelah dibacakan ayat tersebut diatas, Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas berkata,

"Bagaimana seseorang bisa mengatakan bahwa ayah dan kakek-kakek beliau saw bukanlah dari golongan mukminin, sedangkan mereka adalah saajid ibn saajid, dan semua itu adalah karena barokah dan nur Nabi saw. Sesungguhnya perpindahan yang terjadi dari kakek-kakek beliau sampai kepada beliau saw, adalah sama dengan perpindahan dari jiwa ke jiwa, dari dzat ke dzat dan dari sifat-sifat ke sifat-sifat beliau saw. Begitulah perpindahan yang terjadi pada diri nabi kita Muhammad saw. Bagaimana mungkin mereka bisa menghukumi silsilah nasab beliau saw dengan kekufuran?. Ini merupakan suatu hal yang kurang ajar yang telah merusak sebagian manusia. Semoga Allah memberi kita rizki berupa akhlak yang baik. Tidak diragukan lagi bahwa nabi kita Muhammad saw adalah semulia-mulia makhluk di sisi Allah, baik dhohir, batin, jasad maupun ruh."

Diriwayatkan dari Imam Al-Baihaqy, bahwa Rasulullah saw bersabda,

"Tidaklah berpisah dua kelompok manusia kecuali Allah menjadikan aku dalam kelompok yang terbaik diantara keduanya. Aku dilahirkan oleh orangtuaku dengan tanpa mengalami hal-hal yang terjadi pada masa jahiliyah. Aku dilahirkan melalui pernikahan yang suci semenjak Adam sampai pada kedua orangtuaku dan aku adalah sebaik-baiknya jiwa dan sebaik-baiknya ayah."

[Kitab Jiroobul Miskiin, karangan Al-Habib Abdurrahman bin Ahmad Alkaff]

Kamis, 25 Juni 2009

Cara - Cara untuk melaksanakan sholat tasbih :

Nabi pernah bersabda kepada pamannya Sayidina Abbas/Hamzah "Wahai pamanku kerjakanlah Sholat tasbih setiap jumat atau sebulan sekali atau setahun sekali atau seumur hidup sekali" Dalam riwayat yang lain diterangkan bahwa sholat tasbih itu bisa menghabus semua dosa.

Caranya sholat tasbih itu 4 rokaat 2 rokaat salam 2 rokaat salam
1.Niat sholat tasbih. Ushollit Tasbih rokataini lillahi ta'ala lalu takbir ALLAHU AKBAR
2.Baca do'a iftitah (Allahu Akbar kabiro.....Wajjahtu wajhiya....) lalu bertasbih "Subhanallah walhamdu lillah Wa Lailaaha Illallahu Allahu Akbar 15x
3.Baca surat Al Fatihah trus surat apa aja yang kamu hafal lalu tasbih lagi seperti di atas 10x trus ruku
4.Ruku' dengan bdengan bacaan ruku yang biasa trus tasbih lagi seperti di atas 10x
5.Sujud dengan bacaan ruku yang biasa trus tasbih lagi seperti di atas 10x
6.Duduk antara 2 sujud dengan bacaan ruku yang biasa trus tasbih lagi seperti di atas 10x
7.Sujud ke2 dengan bacaan ruku yang biasa trus tasbih lagi seperti di atas 10x
8.kembali berdiri trus baca tasbih lagi seperti di atas 15x dan seterusnya samapai rokaat kedua.
9.lalu diakhiri dengan salam.

Senin, 22 Juni 2009

Ditulis Oleh: Munzir Almusawa
Sunday, 21 June 2009

Dua Matahari Rahmat Ilahi

Ahad 21 Juni 2009, selepas subuh dan dzikir saya meluncur ke Bandara Soekarno hatta menuju Malang Jawa Timur keberangkatan Garuda pk 6.30 pagi, tidak lain karena panggilan keluhuran untuk menghadiri Haul Al Al Hafidh Al Musnid Alhabib Abdullah bin Abdulqadir Balfaqih, dan haul ayahandanya yaitu Al Hafidh Al Musnid Alhabib Abdulqadir bin Ahmad Balfaqih, penerbangan lancar dan tepat waktu, perjalanan Jakarta Malang ditempuh dalam waktu 1.25 menit, dalam perjalanan saya melihat Kekarnya Gunung Bromo dari atas pesawat dan pemandangan indah lainnya yg sangat cocok untuk tamasya dan tafakkur alam walau hanya dari atas pesawat.

Saya tiba pk 8.00 pagi di Bandara Angkatan Udara Abdurrahman Saleh, Malang Jawa Timur

Saya singgah terlebih dahulu di kediaman Hb Husein Mauladdawilah yg sangat dekat dg posisi acara, lalu meneruskan ke acara di Ma;had Darul Hadits Alfaqihiyyah yg dihadiri lebih dari 50 ribu hadirin dari pelbagai wilayah, Denpasar, Jakarta, Malaysia, Banjarmasin, Madura, dan banyak lagi.

Acara demi acara berlanjut, sampai waktu menunjukkan pk 11.15 wib, saya direncanakan untuk memberikan ceramah pula, namun saya melihat teriknya matahari siang itu, lebih lagi waktu sudah mulai mencapai puncak panas, saya merasa kurang berkenan menyampaikan tausiah,

Namun panitya tetap meneruskan rencananya agar saya menyampaikan tausiyah, saya menuju podium dg hati yg galau, hadirin tentu sudah kepanasan, bagaimana saya menyampaikan tausiah pula, namun ketika saya mulai berdiri di podium, seakan akan dihadapan saya muncul dua matahari yg sangat terang benderang dan dua matahari itu membentuk wajah Al Hafidh Al Musnid Alhabib Abdullah dan ayahandanya.

Maka semua rencana materi yg akan saya sampaikan hilang, saya hanya terus mengikuti lisan untuk berbicara sekenanya tentang indahnya dua matahari tsb, (dua ulama agung tsb) pewaris Matahari Risalah, sayyidina Muhammad saw.

Putra Mahkota dari Al Habib Abdullah Balfaqih adalah Assayyid Abdulqadir, Assayyid Muhammad, dan Assayyid Abdurrahman, ketiganya hadir dan menyemerakkan acara tsb.

Diantara penjelasan dalam ringkasan Manakib yg dibacakan adalah bahwa Alhabib Abdullah dan ayahnya (alaihima Rahmatullah) adalah Mursyid Thariqah Alawiyyah, maka murid muridnya pun dituntun untuk mengikuti Thariqah Alawiyyah, yg sejalan dg Alqur'an dan sunnah.

Acara selesai beberapa menit sebelum adzan dhuhur, ribuan massa mengerubuti karung dosa ini., dan saya kembali ke kediaman hb Husein Mauladdawilah dg tubuh seakan hancur sebab kerubutan massa, Hb Husein menyediakan kamar khusus, saya berwudhu dan saya rasakan air yg sangat sejuk, maka selepas wudhu saya rebahkan diri di kamar tsb krn kelelahan dan kira kira 50 menit terlelap , saya keluar kamar dan sudah ditunggu banyak tamu yg ingin beramah tamah sesaat dan foto bersama, lalu pk 13.30 wib menuju Bandara Abdurrahman Saleh untuk kembali ke Jakarta.

Risalah ini saya tulis diatas ketinggian ribuan meter dari permukaan, disampingku gumpalan gumpalan awan dan gunung gunung kokoh sebagai lambang kekuatan Allah swt, bagaikan para wali Allah dan Ulama yg bagaikan gunung gunung penguat ummat, sebagai lambang kekuatan Allah swt di dunia dan akhirat.

Rabbiy Munajat dan Doaku untuk para putra mahkota yg menjadi tonggak tonggak harapan di Ma'had Darul Hadits Al Faqihiyah, Alhabib Abdulqadir bin Abdullah, Alhabib Muhammad bin Abdullah, Alhabib Abdurrahman bin Abdulllah, jadikan mereka pelopor kebangkitan pembenahan dakwah Sayyidina Muhammad saw di wilayah Malang khususnya dan diseluruh wilayah muslimin,

Rabbiy sungguh dua matahari Mu disana telah kau pulangkan ke pangkuan Kasih Sayang Mu, namun jadikan rahmat Mu yg terbit pada kami dari keberadaan mereka tetap abadi pada kami, menuntun kami menuju keluhuran dan kebahagiaan, dunia dan akhirat, amiin

Amiin.

Senin, 11 Mei 2009

KAROMAH HABIB MUNZIR AL MUSAWA.



Assalamualaikum wr wb,

Limpahan puji syukur kehadirat Allah swt yang selalu menjaga umat Islam dengan mengutus waliNya di muka bumi agar selalu terpelihara umat ini hingga akhir zaman,shalawat dan salam semoga Allah swt limpahkan kepada junjungan Agung Sayyidina Muhammad saw yang diutus dan dibekali ilmu langsung dariNya untuk diajarkan kepada seluruh manusia agar terhindar dari kemusyrikan dan godaan setan yang lilaknat.

Sekilas kami akan menyajikan tentang karomah/keutamaan2 Guru kami Habibunal mahbub al Habib Munzir Bin Fuad AlMusawa yang kami rangkum dari orang terdekat beliau,agar menjadi pelajaran bagi kita dan makin yaqinnya kita sebagai murid2nya dalam mengikuti arahan beliau.

Pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata : WAHAI MUHAMMAD...! (saw), maka Hb Munzir berkata : saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam... lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : wahai umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM)lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da'i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya,

Bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai'at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw..
maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu..

"Beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya".

bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum

ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenang tenang saja, dan berkata : Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu..

ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,..
betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat..

Ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi "awas", maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan).

Demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata : saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!

Kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir..

Demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata : MA'ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..
maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu..
ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..

Demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam..

Bukankah kita lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka.

Demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu,kemarin beberapa minggu yg lalu di acara Masjid alMakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da'i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah..

Demikian sekilas tulisan yang kami dapat sampaikan kepada para pembaca yang budiman agar dapat mengambil hikmah yang tersirat dalam kisah2 tadi,bukan maksud sombong dalam menyampaikan kisah2 tadi namun semoga kita dapat Istiqomah dalam mengikuti Beliau.

Mohon Maaf
Wassalamualaikum wr wb.

Senin, 04 Mei 2009

Bab Wudhu.

Assalamualaikum wr wb,

Limpahan puja-puji syukur kehadirat Allah swt yang telah mengutus seorang Rosul dari bangsa manusia yaitu Sayyidul wujud Muhammad saw dengan membawa Rahmat bagi seluruh alam semesta,semoga shalawat dan salam selalu Allah curahkan kepada Nabi saw dan dzurriyatnya.

Allah swt berfirman dalam AlQur'an :

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu, Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nimat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur". (QS. Al Maidah :6).


Dalam sahih Bukhari di sebutkan hadist tata cara berwudhu,sbb ;

Humran hamba sahaya Utsman menerangkan bahwa dia melihat Utsman bin Affan minta dibawakan bejana (air). Lalu ia mengosongkan kedua tanganya tiga kali kemudian ia membasuh keduanya. Selanjutnya ia memasukkan kedua tangannya di bejana (mengambil air), lalu ia berkumur, menghirup air dengan hidung, dan menghempaskanya. Setelah itu ia membasuh wajahnya tiga kali, dan membasuh kedua tanganya sampai ke siku tiga kali, lalu mengusap kepalanya, membasuh kedua kakinya sampai kedua mata kakinya tiga kali. Kemudian ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: "Barang siapa yang berwudlu seperti wudluku ini, kemudian shalat dua raka’at, yang antara kedua shalat itu ia tidak membicarakan dirinya, maka diampuni dosanya yang telah lampau". Ibrahim berkata: Shalih bin Kaisan berkata: Ibnu Shihab berkata: Tetapi Urwah menceritakan dari Humran, ketika Utsman selesai wudlu, ia berkata: "Maukah saya ceritakan kepadamu suatu hadits? Seandainya bukan suatu ayat dalam Kitabullah, niscaya saya tidak menceritakanya kepadamu. Saya mendengar Nabi saw. bersabda: "Seseorang yang berwudhu dengan wudlu yang baik lalu shalat pasti diampuni apa (dosa) yang ada di antara wudlu dan shalatnya sehingga ia melakukan shalat". Dan ayatnya adalah: "INNALLADZIINA YAKTUMUUNA MAA ANZALNAA MINAL BAYYINAATI". (Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan jelas).

Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw., beliau bersabda: "Allah tidak menerima shalat seorang dari kamu apabila ia berhadats sehingga ia berwudhu".

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: "Apa¬bila seorang dari kamu bangun dari tidurnya, lalu berwudhu, maka hen¬daklah ia menghirup (air pada hidung) dan menghempaskannya tiga kali, karena setan itu bermalam di hidungnya."

Sabda Nabi saw 'seandainya tidak memberatkan umatku maka akan ku perintahkan bersiwak sebelum wudhu'.

Demikian indahnya tuntunan sayyiduna Muhammad saw sampai beliau tidak mau memberatkan umatnya dengan bersiwak sebelum wudhu padahal kalau dipikir tidak berat bila bersiwak sebelum wudhu namun demikianlah sayangnya Baginda Nabi kita hal sekecil itupun Beliau pandang berat bagi umatnya.

Demikian pula Beliau mendidik keluarganya dengan akhlaq mulia,dikisahkan bahwa Hasan dan Husen berada di tempat wudhu mereka ra melihat seorang tua yang sedang berwudhu namun wudhunya tidak seperti sahabat2 Nabi saw apalagi seperti Rasulullah saw namun mereka sungkan menegurnya dan berusaha mencari cara yang di anggap tidak menyinggung orang tsb maka dipilihlah cara mereka berpura2 bertengkar meributkan wudhu salah satu dari mereka sehingga orang tua tsb paham kalau cara berwudhunya salah lalu ia mengulang dengan cara yang benar.

Dikisahkan pula dalam satu riwayat Ali bin abi Thalib ra bergegas ke masjid namun ditengah jalan ada seorang Yahudi yang berjalan lambat di depannya namun Beliau ra tidak mau mendahuluinya sementara di Masjid shalat yang diImami Rasulullah terus berjalan pada rakaat pertama sampai dalam keadaan ruku' hingga Allah swt berkehendak mengutus Jibril as agar menahan Rasulullah dari ruku' nya sampai sahabat Ali ra sampai diMasjid dan tidak tertinggal rakaat.

Demikian indah adab dan tuntunan yang diajarkan Rasulullah saw kepada dzurriyat dan sahabat2nya,hingga Allah swt ridho kepada mereka dan mereka pun ridho dan menjalankan apa2 yang di ajarkan Allah&RasulNya.

Wallahu a'lam bissawab.
Wassalamualaikum wr wb.

Kamis, 30 April 2009

Sahabat Nabi saw.

Assalamualaikum wr wb,

Dikisahkan dalam satu riwayat bahwa salah seorang datang kepada Rosulullah saw dan menayakan sesuatu namun sahabat tersebut kurang puas dengan jawaban dari Nabi saw kemudian sahabat itu pergi dan datang kepada Umar bin Khatab ra dan menceriterakan hal ikhwalnya lalu menanyakan pertanyaan yang sama yang diajuka kepada nabi saw namun tak disangka Umar langsung mengeluarkan pedangnya seraya berkata "Bagaimana mungkin kau percaya kepadaku sedangkan kepada Rosul saja kau tak percaya".

Sayyidina Abu Bakar assidiq ra setiap hari menyimpan 4(empat) batu dalam mulutnya agar tidak banyak bicara yang tidak perlu kecuali berdzikrullah.

Dari sayyidina Abbas ra,Rasulullah saw bersabda: "tiga amalan yang dapat menghapus dosa besar 1.Taubatan nasuha 2.Haji yang Mabrur 3.Sholat Tasbih".

Wassalamualaikum wr wb.

SHOLLU ALAIH.

Assalamualaikum wr wb,

Segala puji bagi Allah swt Tuhan alam semesta yang menciptakan dan mengutus sebaik-baik manusia yang berakhlak mulia yang berdakwah dengan kelembutan membalas cacian dengan kasih sayang kepada umatnya dialah Nabiyuna wa syafiuna Muhammad saw semoga sholawat dan salam selalu Allah limpahkan kepadanya dan kepada kita umatnya.

Ingatlah selalu perjuangan Nabi Muhammad saw selama 23 tahun berdakwah setelah diangkat menjadi Rosul oleh Allah swt untuk menegakkan kalimat Tauhid 'Laa ila haa ilallah' dan mengibarkan bendera 'Ashaduala ila hailallah Muhammaddarasulullah', katakan berkali-kali perlahan 'yaa Rasulullah..Aku merindukanmu,yaa..Nabi..kami merindukanmu' hayatilah dan teteskanlah air matamu untuk kerinduan kepadanya karena penghayatan itu akan menimbulkan rasa Mahabbah mu kepada Baginda Nabi saw sehingga menjadi bukti yang dapat menolongmu di akhirat kelak.

Sholawat kepada Nabi saw.

Berkata Al imam Qutub Al Habib Abdul Qadir bilFaqih bacalah doa 'yaa tarim wa ahlaha' setelah sholat dan sebelum tidur insyaAllah kamu akan dipertemukan dengan seorang waliullah dalam mimpi.

Perbanyaklah shalawat keatas Nabi saw pada malam dan dihari Jum'at karena itu lebih baik dari menghatamkan 30 juz AlQur'an dan bacalah surat Yassin,Waqiah,al Kahfi dan surat al Ikhlas pada malam dan Hari Jum'at.Faedah dari membaca surat Al Waqiah setiap hari adalah Allah swt akan mencukupi kebutuhan kita di dunia dan akhirat (Kitab Shollu alaih).

Allah swt menciptakan malikat khusus yang bertugas mencatat orang-orang yang bershalawat kepada Rosulillah Muhammad saw dan langsung menyampaikannya kepada Nabi saw sehingga Beliau saw langsung menjawabnya.

Sebagaimana hadist Beliau saw 'perbanyaklah bershalawat kepadaku pada malam dan hari Jum'at'.

Beliau bersabda: 'seutama-utamanya manusia yang paling dekat kepadaku di akhirat kelak adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku' (kitab Shollu alaih).

Bakti kepada kedua orang tua.

Tdak ada kenikmatan yang paling diharapkan kedua orang tua kepada anaknya kecuali mempunyai anak yang sholeh/sholehah yang selalu mendoakan kebaikan
untuk mereka di dunia dan akhirat.

Sebagaimana hadist Rosulullah saw:
"Semua dosa akan diajab diakhirat kecuali dosa kepada kedua orang tua akan diajab oleh Allah swt di dunia dan akhirat'

sabda Beliau saw: 'Doa kedua orang tua sama seperti doa Rosulullah saw kepada umatnya langsung dikabulkan Allah swt tanpa ada penghalang (hijab)'.

Oleh itu mari kita sama-sama berlemah lembut kepada kedua orang tua agar mendapat ridho Allah,RosulNya dan ridho kedua orang tua jangan sekali-kali kita membantah perintah dan larangannya walau hanya dengan berkata '..ah..' kecuali perintah untuk berbuat dzolim itupun harus di bantah dengan adab yang sopan.

Tulisan ini kami tutup dengan doa Nabi Muhammad saw tuk mengharap rahmat Allah swt dan terhindar dari fitnah yang di sampaikan dari guru kami mualim ustad M.Khozin yang beliau diijasahkan oleh Habib Abdul Qadir bilFaqih;

"Allahumma inni asaluka rahmatan min indika,tahdi biha qalbi,wa tajma'u biha shamli,wa taruddu bihal fitnata anni".

Wa shalallahu ala syyidina Muhammad nabiyyil ummy wa ala aalihi wa sohbihi ajmain,wal hamdulillahi Robbil alamin.

Demikian,mohon maaf.
Wassalamualaikum wr wb.

Rabu, 29 April 2009

Shalawat Kepada Nabi saw.

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh
Subject : Meraih Keutamaan dan Kemuliaan Shalawat (Buku Mukjizat Shalawat)


=== Shalawat memiliki keutamaan dan kemuliaan yang begitu banyak. Ibnu Qayim Al-Jauziyah menjelaskan 40 keutamaan dan kemuliaan shalawat atas Rasulullah saw bagi yang membacanya. Maka, membacanya berarti kita telah mendapatkan 40 keutamaan dan kemuliaannya.

Dalam buku “Mukjizat Shalawat” yang ditulis oleh Habib Abdullah Assegaf, Lc., M.A & Hj. Indriya R. Dani, S.E. disebutkan dari ke-40 keutamaan dan kemuliaan shalawat tersebut. Di antaranya sebagai berikut.

1. Menaati perintah Allah SWT.
Sebagaimana pengertian shalawat dalam Al-Qur`an surat Al-Ahzab (33) ayat 56, shalawat adalah doa yang ditujukan kepada Rasulullah saw sebagai bukti rasa cinta dan hormat kita kepadanya. Ia doa dari para malaikat, bahkan Allah SWT memerintahkan malaikat untuk mendoakan mereka yang bershalawat. Jika kita membaca shalawat, berarti kita menaati perintah Allah SWT ini.

2. Keselarasan Allah SWT dalam bershalawat atas Rasulullah saw. Namun, shalawat-Nya dan shalawat kita berbeda. Shalawat kita bermuatan doa dan permohonan, sedangkan shalawat Allah bermuatan pujian dan pengagungan.

3. Keselarasan atas Malaikat-Nya dalam bershalawat.
Shalawat dari Allah SWT berarti memberi rahmat bagi Rasul-Nya, sedangkan dari malaikat berarti memohon ampunan (istigfar) baginya. Sebagaimana dalam hadits riwayat An-Nasa`i, Rasulullah saw bersabda, “Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, ‘Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad bahwa untuk satu shalawat dari seorang umatmu, akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya, dan sepuluh salam bagimu, akan kubalas dengan sepuluh salam baginya.'.”

4. Memperoleh 10 shalawat dari Allah SWT.
Berdasarkan hadits riwayat Muslim, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” Itu berarti Allah SWT akan memberi sepuluh rahmat bagi orang yang bershalawat kepadaku, meski hanya satu kali.

5. Derajatnya diangkat sepuluh derajat oleh Allah SWT.
Sesuai hadits Rasulullah yang berbunyi, “Barangsiapa bershalawat satu kali saja, Allah akan memberi sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya.”

6. Mendapatkan catatan sepuluh kebaikan.
Diberikan sepuluh rahmat apabila bershalawat satu kali saja. Itu berarti sama dengan ditulis sepuluh kali kebaikan baginya.

7. Sepuluh keburukan dihapus darinya.
Membacakan satu kali saja shalawat akan mendapat sepuluh rahmat dari Allah SWT sekaligus dihapus sepuluh keburukannya.

8. Apabila mengawali doa dengan shalawat, diharapkan akan diijabah, karena shalawatlah yang akan mengantarkan doanya di sisi Allah SWT.

9. Shalawat akan mendatangkan syafaat dari Rasulullah saw bagi yang membacanya. Hal ini apabila diiringi (dengan permintaan) wasilah kepadanya atau tanpanya.

10. Menjadikan kifarat atau ampunan terhadap dosa.
Ini jelas karena dengan bershalawat, sepuluh keburukan dihapuskan. Itu berarti menjadi kifarat yang menghapus dosa kita.

ust khozin(Alkhairiyyah) menjelaskan tentang sholawat, keutamaan Sholawat pada malam jum'at barang siapa yang bersholawat seratus kali ba'da ashar hari kamis maka akan dihapus dosanya selama 80 tahun(dosa kecil).

11. Shalawat akan mencukupkan apa yang diinginkannya.
Usaha dan doa yang terus-menerus akan memacu seorang hamba dalam pekerjaan dan kegiatannya. Oleh karena itu, biasanya orang yang sering bershalawat lebih rajin dalam mengusahakan apa yang diinginkannya.

12. Shalawat menjadikannya seorang hamba dekat dengan Rasulullah saw pada Hari Kiamat kelak.
Ini karena pembaca shalawat kelak akan mendapatkan syafaat dari Rasulullah di akhirat. Itu berarti ia akan dekat dengan beliau.

13. Shalawat merupakan bentuk sedekah bagi orang yang tidak mampu bersedekah.

14. Shalawat menjadikannya dipenuhi hajat-hajatnya.
Sama halnya seperti dalam penjelasan shalawat akan mencukupkan apa yang diinginkannya. Jika kita ikhlas bershalawat untuk Rasulullah, niscaya Allah akan memenuhi hajat-hajat kita.

15. Shalawat menjadikan Allah SWT bershalawat untuk yang bershalawat kepada Rasulullah saw dan juga malaikat-malaikat- Nya.

16. Shalawat merupakan zakat bagi yang bershalawat dan menyucikannya.
Hakikat berzakat adalah menyucikan diri. Dengan bershalawat, seseorang telah menyucikan dirinya, karena sepuluh dosanya dihapuskan dan sepuluh kebaikan diberikan kepadanya.

17. Shalawat akan memberikan kabar gembira tentang surga kepada seorang hamba yang melakukannya sebelum kematian.

18. Shalawat akan memberikan keselamatan dari bencana pada Hari Kiamat nanti.

19. Shalawat menjadikan Rasulullah saw menjawab shalawat dan salam dari umatnya yang bershalawat baginya.

20. Shalawat menjadi pengingat apa yang menjadi lupa.
Shalawat seperti shalat, yang berarti mengingat terus Allah SWT. Dengan bershalawat, kita akan diingatkan agar tidak melupakan-Nya, baik melalaikan shalat maupun perintah lainnya.

21. Shalawat memberikan kebaikan pada suatu majelis dan penghuninya tidak akan mendapat kerugian pada Hari Kiamat.

22. Shalawat dapat mencegah kefakiran.
Shalawat yang dilantunkan terus-menerus mendorong seseorang untuk berbuat baik dan bersemangat dalam kehidupannya. Oleh karena itu, ia menjadi rajin dalam bekerja, yang tentunya mencegahnya dari kefakiran.

23. Shalawat mencegah seorang hamba dari sifat kikir apabila ia bershalawat atas Rasulullah saw, saat namanya disebutkan di sisinya.

24. Ia selamat dari panggilan “orang yang celaka atau binasa”. Sebuah panggilan yang ditujukan kepada yang meninggalkan shalawat untuk Rasulullah saw ketika namanya disebutkan.

25. Shalawat mengantarkan seorang hamba ke jalan surga, sedangkan yang meninggalkannya telah salah dan menempuh jalan ke neraka.

26. Shalawat menyucikannya dari kebusukan majelis apabila di dalamnya tidak terdapat zikir kepada Allah SWT dan Rasulullah saw. Itu karena memuji (Allah) dan bersyukur atas-Nya di dalamnya, serta bershalawat atas Rasulullah saw.

27. Shalawat menjadikan sempurnanya kalam yang dimulai dengan pujian kepada Allah Swtwt dan shalawat atas Rasulullah saw.

28. Shalawat menjadikan terangnya cahaya Allah bagi seorang hamba dalam menempuh jalan yang lurus.

29. Dengan shalawat, seorang hamba diperkecualikan dari sikap kasar.
Kebaikan akan selalu menyertainya dan terhindarkan dari segala keburukan.

30. Shalawat menjadikan motif tetapnya adalah Allah SWT dalam memberikan pujian yang baik bagi Rasulullah saw.

Hendaknya kita selalu bershalawat, kapan pun dan di mana pun kita berada. Bershawatlah dengan ikhlas hanya mengharapkan rahmat dan ridha-Nya, serta sebagai bukti tanda cinta sekaligus penawar rindu kepada Rasulullah saw. Dengan demikian, keutamaan, manfaat, dan mukjizat shalawat akan datang menjemput Anda, baik disadari maupun tidak. Anda akan mendapatkan perubahan yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

Selasa, 28 April 2009

Biodata Majelis Taklim AlKhoiriyyah.


Assalamualaikum wr wb,

Limpahan puji dan syukur kepada Allah swt yang apabila Dia menghendaki kebaikan pada seseorang maka akan di faqihkan orang tesebut dalam ilmu agamaNya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan agung sayyidul ambiya wal mursalin Muhammad saw yang diutus Allah swt untuk meluruskan jalan seluruh manusia menuju RidhoNya swt dengan ilmu dan hikmah.

Untuk menjawab tantangan Zaman yang semakin jauh dari tuntunan agama dan sunnah Muhammad Rasulullah dan atas permintaan banyak pihak Majelis Taklim ALKhoiriyyah diikrarkan pada bulan september 2006 oleh Ustad Muhammad Aqib setelah beliau menimba ilmu di ma'had Darul Hadist alfaqihiyyah di Malang Jawa timur.Nama ALKhoiriyyah di dapat dengan sholat Istikhoroh Beliau terilhami satu nama AlKhoiriyyah dan diambil dari suatu Madrasah di Surabaya yang didirikan oleh Tuan Guru AL Imam Qutub Habib Abdul Qadir BilFaqih yang juga pendiri ma'had Darul Hadist dengan maksud TABARRUKan kepada sang Guru dan untuk tempat Ust.M.Aqib mengambil di Mushollah Nurul Mukminin yang di wakafkan dari almarhum kakek Beliau sendiri yaitu Bapak Haji Sulaeman seorang tokoh masyarakat kampung yang cukup disegani karena keilmuan beliau.

Atas izin Allah swt Majelis AlKhoiriyyah yang berarti kebaikan-kebaikan ini sudah memasuki tahun ke 4 dan makin eksis di terima masyarakat Bekasi khususnya di wilayah Ciketing MustikaJaya Bekasi Timur harapan Beliau mudah-mudahan majelis ini dapat bermanfaat mendatangkan kebaikan untuk penduduk setempat dan umumnya seluruh elemen masyarakat dan tetap eksis sampai hari kiamat kelak.

Berikut Bio data lengkap :

Nama : Majelis Taklim AlKhoiriyyah
Pendiri : Ustad Muhammad Aqib
Tgl resmi: .. September 2006
Tempat : Mushollah Nurul Mukminin
Alamat : Kp.Ciketing Rawa Mulya,mustika Jaya.Bekasi
Bendera : Ahlussunah wal Jamaah.
Donatur : swadaya masyarakat.

Demikian Informasi singkat tentang majelis AlKhoiriyyah yang dapat kami publikasikan kepada anda.

Mohon Maaf
Wassalamualaikum wr wb.

Senin, 20 April 2009

AL HAFIZD AL HABIB ABDULLAH BIN ABDUL QODIR BILFAQIH(DARUL HADIST)

AL MUSNID AL HABIB ABDULLOH BIN ABDUL QODIR BIL FAQIH

Sewaktu saya sekolah di Madrasah Aliyah Assalamiyyah serang banten, Saya(Ust.sachrony) pernah mendengar Tentang Seorang ulama ahli hadist dan waliyulloh dari Malang Jawa timur dan kebetulan guru saya Almarhum Ustadz Bahrudin adalah Alummni dari pon-pes Darul hadist al faqihiiyah dan digembleng langsung oleh Samahat al Hafidz Habib Abdulloh Bin al habr habib Abdul qodir bil faqih.

AL HAFIDZ ALHABIB ABDULLOH BIN ABDUL QODIR BIL FAQIH

Beliau RA sosok ulama yang karismatik, penuh disiplin dan tegas dalam hukum serta norma agama.beliau di lahirkan tepat tgl 12 robiul awal 1355 H.Dengan semangat belajar yang menggelora dan bimbingan sang ayah,beliau mampu mengusai 40 fax ilmu agama. mulai tingkat dasar sampai tingkat tinggi semangat belajar tidak pernah pudar.Beliau RA benar-benar sebagai pigur penuntut ilmu yang tak mengenal lelah dan penuh dedikasi.Dikisahkan oleh keluarga beliau RA dan para santri ayandanya, bahwa dimasa mudanya beliau RA sering menderita sakit sampai mengeluarkan darah karena tekunnya duduk menelaah kitab-kitab yang beliu pelajari

Habib ‘Abdullah bin ‘Abdul Qadir bin Ahmad BIlFaqih adalah ulama yang masyhur alim dalam ilmu hadits. Beliau menggantikan ayahandanya Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad BIlFaqih sebagai penerus mengasuh dan memimpin pesantren yang diasaskan ayahandanya tersebut pada 12 Rabi`ul Awwal 1364 / 12 Februari 1945 di Kota Malang, Jawa Timur. Pesantren yang terkenal dengan nama Pondok Pesantren Darul Hadits al-Faqihiyyah Ahlus Sunnah wal Jamaah.Setelah kemangkatan ayanndanya Habib Abdul qodir bi faqih sebagai putra tunggal beliau RA otomatis menggantikan posisi ayahandanya melanjutkan perjuangan dalam bidang pengajaran dan pendidikan di pesantren maupunbidang da’wah islamiyyah. Begitupun dengan majlis ta’lim yang pernah di selenggarakan oleh ayahandanya, beliauRA meneruskan kegiatan tersebut, majlis ta’lim yang di maksud adalah majlis yang bersifat khusus ( thoriqot) yang di selenggarakan minggu pertama dan minggu ketiga di pesantren darul hadist.Di samping itu jugabeliau RA da’wah hingga ke plosok daerah di indonesia dan di berbagai negara. Setiap akhir ceramahnya beliau RA selalu mengajak para jamaah untuk mengingat Alloh Swt dan Rosululloh SAW sambil meneteskan airmata, mengingat lumuran dosa meresapi bahwa hidup ini hanyalah bersifat sementara dan pada saatnya nanti kita akan mati serta di mintai pertanggung jawabannya oleh Sang Pencipta.

Kepada santri-santri dan putra putri nya Beliau RA Memberikan perhatian yang besar, setiap malam sebelum sholat tahajut beliau RA selalu keliling P0ndok pesantren untuk melihat santri-santrinya yang tertidur jika ada kain yang tersingkap beliau lantas menuntupinya, dan jika beliau mengajar dan tidak tampak putranya di majlis maka beliu menyuruh santri memanggil putra-putranya tersebut untuk ikut serta ta’lim di majlis Ayahandanya tersebut. Beliau RA selalu mengontrol putra-putri,santri serta murid thoriqohnya dengan jalan zhohir maupun batin karena beliu adalah termasuk orang MUKASYIF yakni orang yang dapat melihat hal-hal yang ghoib dengan tahadutsan bin ni’mah beliu RA Pernah mengatakan bahwa Alloh SWT memberikan karunia KASYAF Kepadaku sejak aku masih muda.

Kecintaan beliu kepada Baginda Rosululloh SAW sangat dalam , pada saat beliau menyebut baginda Rosululloh SAW selalu diiringi dengan mengucurkan air mata, hal ini merupakan bukti kecintaan yang dalam dan tulus dari Beliau RA. Begitu pula pada acara majlis ta’lim beliau RA mengajak para jama’ah untuk bertawashul dan bersolawat kepada baginda Rosululoh SAW dengan mengucurkan air mata, tentu saja ini bukan maksud untuk dibuat-buat ( seperti banyak yang dituduhkan sebagian kelompok) bahwa perbutan tersebut menyerupai agama lain atau aliran sesat, padahal itu emua adalah merupakan bukti cinta yang mendalam kepada Rosululloh Saw karena kesucian dan keseriusan cinta maka akan bercucurlah air mata.

Beliau RA adalah seorang ulama besar dan waliyulloh suatu ketika beliau didatangi oleh Nabi Khidir AS sebagaimana yang beliau tuturkan , nabi Khidir memberi salam “SELAMAT SEJAHTERA WAHAI WALI QUTUB….PUTRA DARI WALI QUTUB…..DAN BAPAK DARI WALI QUTUB....” dan ini juga adalah merupakan suatu isyaroh bahwa suatu hari kelak anak-anak beliau yang masih hidup dan sekarang menjadi pengasuh Pon-pes Darul Hadist Al faqihiyyah yaitu Habib Muhammad bil Faqih, habib Abdul qodir bil faqih dan Habib Abdurrohman Bil faqih akan menjadi wali-wali qutub. Sifat dan karekter mereka dalam berda’wah dan mengisi majlis ta’lim sama seperti Ayahandanya tegas dan disiplin, ini yang saya rasakan waktu saya belajar di pesantren Darul Hadist al faqihiyyah tahun 1998 kalau anak-anak beliau memberikan ceramah atau mengajar di kelas semua santri akan tertunduk seakan-akan sedang berhadapan dengan Ayanhanda Beliau Al hafid Habib Abdulloh Bil Faqih.

Putra beliau RA (sebelah kiri) Habib Muhammad Bil faqih

PUTRA BELIAU RA ( SEBELAH KIRI )


Isyarah akan berpulangnya Al hafidz Al alamah Al habib Abdulloh Bil faqih sebagaimana penuturan putra beliau, Bahwa Ayahandanya Ra bermimpi di emban oleh Baginda Rosululloh SAW dan ayah akan pergi duhulu bersama ibumu (almarhumah).Dan di tuturkan juga oleh seseorang yang dianggap saudara sendiri sekaligus putra guru Beliau yakni Al habibul Jalil Dzil Majdil Atsil seggaf bin Al imam Abi Bakar bin Muhammad Assegaf bahwa tiga hari sebelum wafat beliau RA sempat menghubunginya dan berpesan agar hadir pada hari Ahad tanggal 30 november 1991 ( hari pemakaman Beliau RA) dan sempat pula beliua RA menitipkan putra-putrinya. pukul 11.00 beliau Al hafidz memanggil putranya Habib Muhammad bil Faqih dan putrinya sambil berkata” Do’akan ayahmu panjang umur….” kurang lebih pukul 13.15 tiba-tiba beliua berucap ” ya Alloh……menghadaplah beliau RA keharibaan Alloh Swt, inilah bukti kuasa dan kehendak Alloh SWT.

Berpulanglah Maha Guru Kami tepat tanggal 30 november 1991, ribuan orang ikut mengiringi …belaiu Ra dimaqomkan di samping maqom Ayahandanya Al habr Al a’lamah Habib Abdul Qodir Bil faqih di TPU kasin malang. Ya Alloh Beri kami keberkahan dari Beliau karena rasa cinta hamba kepada beliau Ra. amiiin

maqom Beliau RA

MAQOM HABIB ABDUL QODIR BIL FAQIH DAN HABIB ABDULLOH BIL FAQIH

Kategori: MANAKIB
yang berkaitan:

K.H NOER ALIE.


Singa Bekasi julukan tersebut memang layak di berikan kepada KH Noer Ali, seorang Ulama besar yang terlahir dari keluarga Petani. Semangat Nasionalisme yang membara dalam dadanya mampu mengobarkan semangat Perjuangan kepada masyarakat untuk melawan penjajah Belanda yang sejak lama menjajah tanah air.

Beliau memimpin lasykar Rakyat Bekasi melawan Belanda, pernah bergabung dan menjadi Komandan Batalyon III Barisan Hizbulloh . Kh Noer Ali namanya sangat dikenal oleh rakyat dan ditakuti Belanda karena keberanian dan jiwa patriotnya.

Beliau lahir di Desa Ujung Malang Bekasi tanggal 15 juli 1914 ayah beliu seorang petani bernama Anwar bin Layu dan ibunya bernama Maimunah. Cita cita yang dimilki oleh Kh Noer Ali sejak masa kanak-kanak adalah membangan dan menciptakan perkampungan Surga”, sungguh suatu cita-cita yang sangat mulia yang terucap dari Kh Noer Ali kecil , beliau belajar dari mengaji alquran pada ayahnya dan kakaknya, usia lima tahun sudah mampu menghapul surat-surat pendek Alquran.

Menginjak usia 7 tahun Kh Noer Ali mengaji kepada Guru Maksum bekasi dan Guru Mughni, banyak sekali ilmu yang didapat dari kedua gurunya tersebut yang mendasari jiwanya dengan ruh-ruh keislaman , beranjak remaja Kh Noer Ali belajar kepada ulama besar di Betawi bernama Guru Marzuki disamping mempelajari ilmu-ilmu agama Guru Marzuki juga mengajari ilmu-ilmu beladiri , Hingga Beliau terkenal sakti dan tidak mempan ditembus peluru , bahkan Penjajah belandapun kesulitan menangkap Kh Noer Ali , sering menghilang dan tidak dapat dilihat oleh mata awam hingga masyarakatpun memberi gelar Kh Noer Ali sebagai” belut Putih” yang sangan licin.

Dengan semangat belajar yang tinggi Kh Noer Ali dengan Berat Hati Mengutarakan keinginannanya kepada ayahnya bahwa dirinya akan Menuntut Ilmu di Mekkah, Kh Noer Ali menyadari betul siapa ayahnnya yang hanya seorang Petani dan tidak mungkin memilki banyak uang untuk belajar Di Mekkah. Karena didorong rasa semangat belajar anaknya yag tinggi, ayahnya pun tak ingin mematahkan semangatnya , maka Ayahnyapun berusaha keras untuk mendapatkan Uang agar anaknya dapat belajar di Mekkah walaupun harus meminjam dan dibayar dengan di cicil selama bertahun-tahun. Dengan harapan kelak anaknya dapat menjadi orang yang berguna di masyarakat.

Tahun 1934 Kh Noer Ali akhirnya melanjutkan belajar Di Mekkah di madrash Darul u’lum, guru-guru beliau antara lain Syeck Ali al maliki, Syech Umar Turki, Syeck umar Hamdan Syech Ahmad Fathani dll. DiMekkah beliau bertemu dengan pelajar asal indonesia seperti Kh Masturo, Kh Sybro Malisi, Kh Hasbulloh dan masih banyak lagi. Hingga beliau memperakarsai membentuk himpunan Pelajar betawi dan Himpunan Pelajar Indonesia karena jiwa Nasionalisme dan prihatin melihat Bangsa Indonesia masih di jajah oleh Belanda. Bersama dengan rekan-rekannya Kh Noer Ali aktif melakukan pertemuan-pertemuan untuk mencari solusi dan dukungan bagaimana mengusir penjajah Belanda dari Bumi Indonesia.

Setelah enam tahun belajar di Mekkah Kh .Noer Ali mendirikan Pondok pesantren Attaqwa di ujung harapan Bekasi, disamping mengajar di pesantren Kh Noer Ali juga mengajak umat untuk angkat senjata melawan Penjajah Belanda, walaupun dengan senjata yang sangat sederhana namun banyak dari rakyat yang begabung dengan Kh Noer Ali untuk melakukan perlawanan terhadap Belanda. Apalagi nama Kh Noer Ali sudah sangat terkenal dengan kesaktiaannya. Suatu Ketika beliau ditangkap Belanda hanya pasrah saja dan tidak melakukan perlawanan, Kh Noer Ali digring masuk kedalam Truk Tentara Belanda. Ditengah jalan KH noer Ali memohon kepada Alloh minta perlindungan, Bukan main kagetnya tentara Belanda yang mengawal Kh Noer Ali di dalam Truk, Kh Noer Ali menghilang begitu saja dalam pandangan mata tentara Belanda. Membuat Nyali Tentara Belanda semakin Ciut “Pimpinannnya saja sakti gimana dengan tentara Kh Noer Alinya????kata tentara Belanda. jatulah mental -mental tentara belanda dalam menghadapi Lasykar-lasykar yang diPimpin Kh Noer Ali.

Dan suatu ketika Kh noer Ali dan para lasykarnya bergerilya kedalam hutan, para lasykar terlihat sangat kelaparan karena berperang Gerilya dengan Pasukan Belanda, Saat intu Kh Noer Ali sholat selesai sholat minta kepada Alloh agar di berikan para lasykar tersebut makanan. Maka dengan mengulum dan merlemparkan secarik kertas ketanah tiba-tiba terbentang dihadapannya Nasi dan lauk pauknya, Subhanalloh…..

Dan Ketika masa perjuangan dengan Penjajah berakhir Kh Noer Ali kembali berjuang dibidang Dakwah dan pendidikan di Pondok Pesantren At Taqwa yang ia bangun di Bekasi. walaupun beliau Seorang Ulama besar beliau masih saja haus akan ilmu, dan beliau mengaji kepada Habib Ali Al habsyi Kwitang jakarta untuk bertabaruk.

Tanggal 3 may 1992 Kh Noer Ali wafat dalam usia 78 tahun. Masyarakat dan para ulama merasa sangat kehilangan sosok ulama dan pejuang yang telah banyak berjasa bagi negara. Maka tahun 2006 Pemerintah memberikan gelar pahlawan Nasional Kepada Kh Noer Ali dan Namanya pun di abadikan menjadi nama jalan Kh Noer Ali di kalimalang bekasi. Kini Pondok pesantrennyapun berkembang dengan Pesat .

Sabtu, 18 April 2009

MAULID TANDA KEGEMBIRAAN UMAT


Dan ketika hampir tiba saatnya kelahiran insan tercinta ini, gema ucapan selamat datang yang hangat berkumandang di langit dan bumi. Hujan kemurahan Ilahi tercurah atas penghuni alam dengan lebatnya,

Lidah malaikat bergemuruh mengumumkan kabar gembira kuasa Alloh menyingkap tabir rahasia tersembunyi, membuat cahaya Nur-Nya terbit sempurna di alam nyata;

" CAHAYA MENGUNGGULI SEGENAP CAHAYA "

Ketetapan-Nya pun terlaksana atas orang pilihan yang ni'mat-Nya disempurnakan bagi mereka; yang menunggu detik-detik kelahirannya; sebagai penghibur pribadinya yang beruntung; dan ikut bergembira mereguk ni'mat berlimpah ini.

Maka hadirlah dengan taufik Alloh; As-Sayyidah Maryam dan As-sayyidah Asiah, bersama sejumlah bidadari surga yang beroleh kemuliaan agung yang di bagi-bagikan oleh Alloh atas mereka yang di kehendaki.

Dan tibalah saat yang telah di atur Alloh bagi kelahiran (maulud) ini. Maka menyingsinglah fajar keutamaan nan cerah terang benderang menjulang tinggi......

.Dan lahirlah insan pemuji dan terpuji_tunduk khusyu' di hadapan Alloh,dengan segala penghormatan tulus dan sembah sujud.

demikianlah syair yang ditujukan atas peristiwa di detik-detik kelahiran Nabi Saw yang di gubah oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.

Imam Nawawy Al-Banteny Al-Jawy didalam kitabnya yang berjudul “Madaarij” menyatakan : “ bahwa orang yang mementingkan aktif didalam peringatan maulid Nabi Muhammad S.a.w. itu adalah dari pada sebesar-besarnya ibadah dengan diisi pembacaan Al-Qur’an, bersedekah, dan menerangkan sejarah kelahiran Nabi S.a.w.

Sabda Nabi S.a.w. :



“Barang siapa yang membesarkan mauledku akan aku tolong baginya di hari kiamat dan barang siapa yang membelanjakan satu dirham buat peringatan mauledku seolah-olah membelanjakan satu gunung emas untuk sabilillah”.

Sayyidina Abu Bakar A-Shiddiq R.a. berkata : “Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi maka aku sahabatnya di hari kiamat".

Sayidina Umar Bin Khattab R.a. berkata : “Barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w sesungguhnya orang itu menghidupkan agama Islam".

Sayidina Ustman Bin Affan R.a. : “Barang siapa yang membelanjakan uang satu dirham buat maulid Nabi S.a.w. maka sesungguhnya orang tersebut seperti hadir di perang Badar dan Hunain”.

Sayidina Ali bin Abi Tholib K.w.h. : ” barang siapa yang membesarkan mauled Nabi Muhammad S.a.w maka apabila mati masuk sorga”.

Imam Syafi’I r.h.m. : “ siapa yang mengumpulkan saudaranya buat hadir di tempat mauled Nabi S.a.w. lalu menyediakan makanan serta berbuat baik di dalamnya maka orang tersebut di hari kiamat akan di bangkitkan bersama para shidiqin, Syuhada dan Sholihin dan berada di surga An-Na’im. Namun apa penertian maulid itu ?".

Maulid secara bahasa berarti adalah hari kelahiran adapun maulid yang biasa kita kenal adalah suatu perayaan/peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad S.a.w. yang di selenggarakan secara berjamaah dibacakan ayat-ayat Alqur'an dan riwayat hidup kekasih Alloh Nabi Muhammad Saw serta sholawat dan pujian-pujian kepada beliau Saw, dengan maksud mengagungkan martabat Nabi Muhammad SAW dan memperlihatkan kegembiraan Kaum muslimin menyambut kelahiran beliau S.a.w.

Assayid Al-Hafizd Al-musnid Prof.Dr. Muhammad Bin Alwy Al-Maliky Al-Hasaniy mufti Mekkah mengutarakan tentang ja'iznya/bolehnya perayaan atau peringatan maulid Nabi SAW didalam kitabnya yang berjudul "Mafahim Yajibu An Tusahhah” , yang kita sebutkan beberapa diantaranya:

a) peringatan maulid memantulkan kegembiraan kaum muslimin menyambut junjungan mereka, Nabi Muhammad SAW. bahkan orang kafir pun beroleh manfaat dari sikapnya yang menyambut gembira kelahiran beliau seperti Abu Lahab, misalnya. sebuah hadist didalam Shohih Bukhori menerangkankan, bahwa tiap hari senin Abu Lahab diringankan adzabnya, karena memerdekakan budak perempuannya, tsuwaibah, sebagai tanda kegembiraannya menyambut kelahiran putera saudaranya. 'abdulloh bin abdulmutholib, yaitu Nabi Muhammad Saw, jadi jika orang kafir saja beroleh manfaat dari kegembiraannya menyambut kelahiran Nabi Muhammad Saw apalagi orang beriman.

b) Rosululloh S.a.w. sendiri menghormati hari kelahiran beliau, dan bersyukur kepada Alloh S.W.T. atas karunia ni’mat-Nya yang besar itu. Beliau dilahirkan di alam wujud sebagai hamba Alloh yang paling mulia dan sebagai rahmat bagi seluruh wajud. Cara beliau menghormati hari kelahirannya ialah dengan berpuasa. Sebuah Hadist dari Abu Qotadah menuturkan, bahwa ketika Rosululloh S.a.w. ditanya oleh beberapa orang sahabat mengenai puasa beliau tiap hari senin, beliau menjawab: “pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu juga Alloh menurunkan wahyu kepadaku” ( diriwayatkan oleh Muslim didalam “Shahih”_nya ).

Puasa yang beliau lakukan itu merupakan cara beliau memperingati hari maulidnya sendiri. Memang tidak berupa perayaan, tetapi makna dan tujuannya adalah sama, yaitu peringatan. Peringatan dapat dilakukan dengan cara berpuasa, dengan memberi makan kepada fihak yang membutuhkan, dengan berkumpul untuk berzikir dan bersholawat, atau dengan menguraikan keagungan perilaku beliau sebagai manusia termulia.

C) pernyataan senang dan gembira menyambut kelahiran Nabi Muhammad S.a.w. merupakan tuntunan Al_Qur’an. Alloh berfirman:



“ Katakanlah : dengan karunia Alloh dan rahmat_Nya, hendaklah (dengan itu ) mereka bergembira “. (S. Yunus:58)

Alloh S.W.T memerintahkan kita bergembira atas rahmat_Nya, dan Nabi Muhammad S.a.w. jelas merupakan rahmat terbesar bagi kita dan alam semesta :



“Dan kami tidak mengutusmu kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta “ . (S. Al_Anbiya : 107).

D) Memuliakan Rosululloh S.a.w. adalah ketentuan syari’at yang wajib dipenuhi. Memperingati ulang tahun kelahiran beliau dengan memperlihatkan kegembiraan, menyelenggarakan walimah, mengumpulkan jama’ah untuk berzikir mengingat beliau, menyantuni kaum fakir miskin dan amal-amal kebajikan lainnya adalah bagian dari cara kita menghormati dan memuliakan beliau. Itu semua menunjukan pula betapa betapa besar kegembiraan dan perasaan syukur kita kepada Alloh atas hidayat yang dilimpahkan kepada kita melalui seorang Nabi dan Rosul pilihan-Nya.

E) Perayaan atau peringatan maulid Nabi dipandang baik oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negri, dan diadakan oleh mereka. Menurut kai’dah hukum syara’ kegiatan demikian itu adalah Mathlub syar’an ( menjadi tuntutan syara’ ). Hadist mauquf dari Ibnu Mas’ud R.a. megaskan : “ apa yang di pandang baik oleh kaum muslimin, di sisi Alloh itu adalah baik, dan apa yang di pandang buruk oleh kaum muslimin, disisi Alloh itu adalah buruk “ (Hadist di keluarkan oleh Imam Ahmad).

BEBERAPA PANDANGAN PARA ULAMA MENGENAI MAULID.


• Telah berkata Sulthanul-'Arifin Jalaluddin as-Sayuthi dalam kitabnya berjudul "al-Wasaail fi syarhisy Syamaail":- "Tidak ada sebuah rumah atau masjid atau tempat yang dibacakan padanya Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan akan dikitari/dikelilingi/diselubungi tempat itu oleh para malaikat akan ahli yang hadir di tempat tersebut serta dirantai mereka oleh Allah dengan rahmat. Para malaikat yang diselubungi/diliputi/dikalungi cahaya yaitu Jibril, Mikail, Israfil, Qarbail, 'Aynail, ash-Shaafun, al-Haafun dan al-Karubiyyun, maka bahwasanya mereka berdoa bagi siapa-siapa yang menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidin Nabi s.a.w. "

Imam as-Sayuthi berkata: "Tidak ada seseorang Islam yang diperbacakan dalam rumahnya akan Mawlidin Nabi s.a.w. melainkan diangkat Allah kemarau, wabah, kebakaran, malapetaka, bala bencana, kesengsaraan, permusuhan, hasad dengki, kejahatan 'ain (sihir pandangan) dan kecurian daripada ahli rumah tersebut, maka apabila dia mati, Allah akan mempermudahkan atasnya menjawab soal Munkar dan Nakir dan adalah dia ditempatkan pada kedudukan as-Shidq di sisi Allah Raja yang Maha Berkuasa."

Mungkin ada yang bertanya kenapa ada orang baca mawlid tetapi masih menerima malapetaka dan bencana. Apa mau dikata, bahkan para Nabi pun mendapat musibah duniawi sebagai ujian daripada Allah s.w.t., karena semuanya berlaku atas kehendak Allah semata-mata. namun musibah duniawi adalah ringan dibanding musibah berbentuk maknawi. Keselamatan dari musibah maknawi ini yang diutamakan, biar rumah kita dicuri asalkan iman dan kesabaran serta tawakkal kita pada Allah tidak turut dicuri . Mungkin juga Allah belum menerima amalan kita, sehingga tidak menjadi sebab mendapat rahmat Allah tersebut, oleh itu teruskan usaha dan tingkatkan amal. Yakin kepada kemurahan Allah yang tiada terbatas dan carilah syafaat daripada Junjungan s.a.w.

Lebih lanjut Imam jalaluddin As-suyuty menjelaskan dalam risalahnya yang berjudul "Husnul-Maqosid fi A'malil-Maulid : "orang pertama yang menyelenggarakan peringatan maulid Nabi SAW ialah Sultan Al-Mudzaffar, penguasa arbil (suatu tempat di Iraq sebelah timur / selatan kota mausil).peringatan tersebut dihadiri oleh para ulama terkemuka dan orang-orang sholeh dari kaum sufi. tiap tahun Al-Mudzaffar mengeluarkan biaya sebesar 300.000 dinar untuk peringatan maulid, dengan niat semata-mata untuk taqorrub kepada Alloh SWT Menurut kenyataan, tak seorang pun dari ulama dan orang-orang saleh yang hadir dalam peringatan itu mengingkari kebajikan dan fadilah peringatan maulid, bahkan semua merestui dan memuji prakarsa Sultan Mudzaffar, atas permintaan Sultan Mudzaffar, Ibnu Dahyah menulis sebuah kitab khusus mengenai maulid Nabi SAW dengan judul: "At-Tanwir fi Maulid Al-Basyir An-Nazdir". kitab itu ditulis pada tahun 604 H. dan ternyata diakui kebaikannya oleh para ulama pada masa itu.

• Syaikh DhiyaUddin Ahmad bin Sa`id ad-Darini dalam kitabnya " Thaharatul Qulub wal Khudu' li Allamil Ghuyub " menulis antara lain:-

Mengingat atau memuji-muji Junjungan Nabi s.a.w. akan menambahkan keimanan, menerangi hati dan menyingkap rahasia kebijaksanaan Tuhan. Allah s.w.t. telah menetapkan cinta kepada Junjungan Nabi s.a.w. sebagai syarat untuk mencintai-Nya dan taat kepada-Nya sebagai ukuran kepatuhan kepada-Nya. Mengingat Junjungan Nabi s.a.w. juga berhubungan dengan mengingat Allah s.w.t. sebagaimana bai'ah kepada Junjungan Nabi s.a.w. juga berkait dengan bai'ah kepada-Nya.

• Sayyidisy-Syaikh Abu Bakar Syatha ad-Dimyathi dalam kitabnya "I`anatuth-Tholibin" jilid 3 halaman 414 menyatakan antara lain:-

Telah berkata Imam al-Hasan al-Bashri qaddasaAllahu sirrah: "Aku berikan jika ada padaku seumpama gunung Uhud emas untuk kunafkahkan atas pembacaan mawlid ar-Rasul."

Telah berkata Imam al-Junaidi al-Baghdadi rhm.: "barang siapa yang hadir mawlid ar-Rasul dan membesarkan derajat baginda, maka telah sempurna imannya."

Telah berkata Syaikh Ma'ruuf al-Karkhi qds.: "barang siapa yang menyediakan untuk pembacaan mawlid ar-Rasul akan makanan, menghimpunkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu-lampu, berpakaian baru, berwangi-wangian, berhias-hias, demi membesarkan mawlid Junjungan s.a.w., niscaya dia akan dihimpunkan oleh Allah ta`ala pada hari kiamat bersama-sama kumpulan pertama daripada para nabi dan jadilah dia berada pada derajat yang tinggi di syurga. Dan barang siapa yang telah membaca mawlid ar-Rasul s.a.w. di atas dirham-dirham perak atau emas, dan mencampurkannya bersama dirham-dirham lain, maka akan turun keberkahan dan tidaklah akan miskin pemiliknya serta tidak akan kosong tangannya dengan berkah mawlid ar-Rasul s.a.w." Seterusnya Sidi Syatha dalam "I`anatuth-Tholibin" menyambung:-

Dan telah berkata al-Imam al-Yafi`i al-Yamani (sesetengah kitab tersilap cetak di mana huruf "ya" berubah kepada "syin" menyebabkan perkataan ini dinisbahkan kepada Imam asy-Syafi`i):- "barang siapa yang menghimpunkan untuk Mawlidin Nabi s.a.w. saudara-saudaranya, menyediakan makanan dan tempat serta berbuat ihsan sehingga menjadi sebab untuk pembacaan Mawlidir Rasul s.a.w., dia akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat berserta dengan para shiddiqin, syuhada` dan sholihin serta dimasukkan dia ke dalam syurga-syurga yang penuh keni'matan."

• Imam Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitabnya "al-Mawlid asy-Syarif al-Mu`adzdzham", Syaikh Ibnu Zahira al-Hanafi dalam "al-Jami' al-Lathif fi Fasl Makkah wa ahliha", ad-Diyabakri dalam "Tarikh al-Khamis" dan Syaikh an-Nahrawali dalam "al-I'lam bi a'lami Bait Allah al-haram", menulis senario sambutan Mawlid Nabi s.a.w. di Makkah seperti berikut:-

Setiap tahun tanggal 12 Rabi`ul Awwal, selepas sembahyang Maghrib, keempat-empat qadhi Makkah (yang mewakili mazhab yang empat) bersama-sama orang banyak termasuk segala fuqaha, fudhala` (orang kenamaan) Makkah, syaikh-syaikh, guru-guru zawiyah dan murid-murid mereka, ru`asa' (penguasa-penguasa), muta`ammamin (ulama-ulama) keluar meninggalkan Masjidil Haram untuk pergi bersama-sama menziarahi tempat Junjungan Nabi s.a.w. dilahirkan. Mereka berarak dengan maelantunkan zikir dan tahlil. Rumah-rumah di Makkah diterangi cahaya pelita dan lilin. Orang yang turut serta amat banyak dengan berpakaian indah serta membawa anak-anak mereka. Setiba di tempat kelahiran tersebut, ceramah yang berkaitan Mawlidin Nabi disampaikan, serta kebesaran, kemuliaan dan mu'jizat Junjungan diceritakan. Setelah itu, doa untuk Sultan, Amir Makkah dan Qadhi Syafi`i dibacakan dengan penuh khusyu' dan khudu`. Setelah hampir waktu Isya`, barulah mereka berarak semula pulang ke Masjidil Haram untuk menunaikan sholat Isya`.

• Imamul Mujtahiddin Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan : “kemulian hari mauled Nabi Muhammad S.a.w. dan diperingatinya secara berkala (berlanjut) sebagaimana yang di lakukan kaum muslimin tentu mendatangkan pahala besar, mengingat maksud dan tujuannya yang sangat baik, yaitu menghormati dan memuliakan kebesaran Nabi dan Rosul pembawa hidayat bagi semua ummat manusia”.


Ringkasannya peringatan maulid Nabi adalah kegiatan yang sangat baik dan bermanfaat, karena itu kesempatan itu wajib digunakan untuk tujuan-tujuan yang baik. Lalu penyelenggaraan peringatan maulid tidak harus tepat pada tanggal 12 Rabi”ul awal dan tidak harus tepat pada hari senin, meskipun tanggal dan hari itu lebih afdhol. peringatan maulid dapat di lakukan kapan saja mengingat syari’at islam sama sekali tidak melarang bahkan menganjurkan serta memandangnya sebagai kebajikan yang perlu dilestarikan pengamalannya, karena besarnya manfaat yang dapat diambil dari kegiatan tersebut, baik bagi kepentingan agama islam maupun bagi kepentingan kaum muslimin.

Wallohu A’lam Bi As-Shoab.


Sumber : “Al-Bayan Asyaafii Fi Mafahim Al-Khilaafii “ As-Sayyid Muhammad bin Husein Al-Hamid Al-Husaini.